1.24
Embriologi Tumbuhan
5) Di antara perbungaan berikut yang termasuk ke dalam perbungaan simosa
adalah ....
A.
dikhasium
B.
rasemus
C.
spika
D.
umbela komposita
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,
gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi Kegiatan Belajar 2.
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum
dikuasai.
Tingkat penguasaan =
Jumlah Jawaban yang Benar
100%
Jumlah Soal
BIOL4312/MODUL 1
1.25
Kegiatan Belajar 3
Modifikasi Bunga
truktur bunga menunjukkan adanya suatu bentuk adaptasi yang diperlukan
untuk menunjang keberhasilan proses pemindahan polen dari bunga yang
satu ke bunga yang lain. Masing-masing bunga memiliki pola yang khas yang
mendukung proses polinasi. Sebagai contoh, bunga kleistogami, yaitu bunga
yang selalu tertutup, memiliki struktur sangat khas untuk mendukung polinasi
sendiri. Tumbuhan yang memiliki bunga kleistogami, misalnya bunga dari
tumbuhan Fabaceae, bunga tumbuhan ini memiliki struktur yang khas, yakni
bagian korolanya terbagi menjadi lima petal yang tidak sama besar dan memiliki
nama tersendiri. Satu petal berukuran besar dinamakan bendera, dua petal di
samping membentuk sayap dan dua petal lainnya bersatu membentuk lunas.
Bagian lunas tetap tertutup ketika bunga matang dan di dalamnya terdapat
stamen dan pistilum. (Gambar 1.13).
Gambar 1.13.
Bunga Kleistogam dari Tumbuhan Fabaceae.
A. Bunga yang Tetap dalam Keadaan Tertutup Saat Dewasa. B. Penampang
Memanjang Bunga Menunjukkan Letak Stamen dan Pistilum yang Terlindung
dalam Bagian Sayap yang Tetap Tertutup Saat Bunga Matang.
Di alam dapat pula dijumpai berbagai macam bunga dengan struktur
kompleks yang merupakan hasil modifikasi disesuaikan dengan serangga atau
hewan penyerbuknya sehingga struktur bunga menjadi sangat terspesialisasi.
S
1.26
Embriologi Tumbuhan
Pada modifikasi tersebut tidak hanya bunga yang mendapat keuntungan, hewan
penyerbuk pun mendapatkan keuntungan berupa nektar atau polen. Dengan kata
lain, struktur bunga juga mengalami evolusi, baik secara filogeni maupun
ontogeni (proses perkembangan), serta dapat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungannya. Struktur mahkota bunga berbibir dua, yang merupakan ciri khas
bunga dari tumbuhan suku Lamiaceae atau Labiatae, menunjukkan adanya
adaptasi bunga untuk membantu penempelan polen pada bagian dorsal vektor
polinasinya. Struktur ini telah mengalami evolusi beberapa kali dan dapat
digunakan untuk menunjukkan adanya suatu solusi untuk fungsi yang sama pada
tumbuhan-tumbuhan yang berkerabat jauh, sedangkan untuk tumbuhan yang
berkerabat dekat mungkin akan terdapat kemiripan dalam hal struktur bunganya.
Beberapa bunga telah mengalami koevolusi dan membentuk suatu
hubungan yang spesifik dengan satu spesies serangga atau sekelompok
serangga. Pada kasus seperti ini, struktur bunga biasanya menjadi sangat
terspesialisasi untuk satu jenis polinator saja, misalnya pada bunga tumbuhan
Salvia (Gambar 1.14) atau pada bunga anggrek. Bunga Digitalis purpurea dan
Primula vulgaris juga menunjukkan karakter bunga berbeda yang teradaptasi
untuk dipolinasi oleh serangga.
Gambar 1.14.
Bunga Salvia yang Sangat Termodifikasi dan Terspesialisasi untuk Dipolinasi
oleh Lebah. A. Bunga dengan korola berbibir dua. B. Penampang memanjang
bunga yang menunjukkan posisi stamen dan pistilum dalam bunga. C. Bunga
yang didatangi lebah menempelkan stigmanya pada punggung lebah yang
membawa polen.
Polinasi dengan bantuan angin merupakan cara polinasi yang juga umum
dijumpai pada tumbuhan berbunga. Pada polinasi dengan cara ini, tidak ada
BIOL4312/MODUL 1
1.27
keharusan dari bunga untuk dapat menarik perhatian serangga. Dengan
demikian, kaliks dan korola kemungkinan besar akan tereduksi pada bunga-
bunga yang polinasinya dibantu oleh angin. Pada tumbuhan suku Poaceae,
misalnya pada Oryza sativa, Zea mays dan Saccharum, perhiasan bunga sangat
tereduksi membentuk struktur yang dinamakan lodikula. Pada tumbuhan ini,
stigma menunjukkan karakter yang khas untuk bunga yang dipolinasi oleh
angin, yaitu berbentuk serupa rambut atau sikat, yang memungkinkannya untuk
menangkap polen sebanyak mungkin saat polinasi (Gambar 1.15).
Gambar 1.15.
Bunga dari Tumbuhan Poaceae yang Teradaptasi untuk Dipolinasi dengan
Bantuan Angin.
A. BUNGA DENGAN STRUKTUR YANG KOMPLEKS
Jika bunga dianggap sebagai modifikasi pucuk maka variasi pada struktur
bunga dapat diartikan sebagai penyimpangan dari struktur dasar sehingga
semakin besar penyimpangan yang terjadi, bunga semakin terspesialisasi.
Dostları ilə paylaş: |