1.28
Embriologi Tumbuhan
1. Pseudanthium – Bunga Majemuk yang Menyerupai Bunga Tunggal
pada Tumbuhan Asteraceae
Bunga aster merupakan bunga yang dipolinasi oleh berbagai hewan
polinator. Bunga pada suku Asteraceae ini sebenarnya bukan merupakan bunga
tunggal, tetapi tersusun atas beberapa bunga yang tersusun sedemikian rupa
sehingga seolah-olah menyerupai satu bunga. Dengan cara ini, bunga yang
berukuran kecil pun akan tampak lebih menarik. Perbungaan pada Asteraceae
umumnya dapat dibedakan menjadi bunga tepi dan bunga tengah. Bunga tepi
seringkali steril, sedangkan bunga tengah umumnya fertil (Gambar 1.16).
Gambar 1.16.
Pseudanthium pada Tumbuhan Asteraceae.
Berdasarkan tipe bunga yang menyusun perbungaannya, terdapat 4 macam
kombinasi bunga penyusun perbungaan Asteraceae ini, yaitu:
a.
Bunga tepi berbentuk bunga pita dan bunga tengah berbentuk tabung,
misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus), bunga ki pait (Tithonia
diversifolia), bunga Echinaceae, dan lain-lain.
b.
Bunga tepi dan bunga tengah berbentuk bunga pita, misalnya pada
tempuyung (Sonchus arvensis) atau pada bunga Taraxacum.
c.
Bunga tepi dan bunga tengah berbentuk bunga tabung, misalnya pada
bunga daun dewa ( Crassocephalum), babadotan ( Ageratum conyzoides),
dan lain-lain.
d.
Bunga tepi dan bunga tengah terdiri atas bunga berbibir dua, misalnya pada
bunga Gerbera.
BIOL4312/MODUL 1
1.29
2. Bunga Cyathium pada Euphorbiaceae
Cyathium merupakan bentuk bunga yang sangat khas, yang ditemukan pada
marga Euphorbia dari suku Euphorbiaceae. Cyathium menyerupai satu bunga
(pseudanthium) seperti halnya bunga dari Asteraceae. Akan tetapi, bunga
cyathium biasanya tersusun atas satu bunga betina yang dikelilingi oleh
sekelompok bunga jantan. Pada bagian terluar dari perbungaan ini terdapat
involukrum yang tersusun menyerupai cawan. Cyathium memiliki kelenjar
nektar yang warnanya mencolok dibandingkan dengan involukrum dan
jumlahnya bervariasi dari 1 sampai 10 kelenjar (Gambar 1.17).
Bunga betina hanya tersusun atas ovarium (bakal buah) yang berada di
ujung ginofor (tangkai bunga betina) dengan stilus yang sangat pendek dan pada
bagian ujungnya terdapat stigma yang bercabang. Bunga jantan juga sangat
tereduksi, hanya tersusun atas satu stamen. Kedua jenis bunga tidak memiliki
perhiasan bunga.
Gambar 1.17.
Bunga Cyathium pada Tumbuhan Euphorbia.
3. Bunga Tumbuhan Orchidaceae
Suku anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan suku kedua dari
tumbuhan berbunga, setelah Asteraceae, yang memiliki keragaman jenis yang
cukup tinggi. Tumbuhan dari suku ini sebagian besar berada di daerah tropis.
Beberapa jenis bersifat mikotropik, akarnya akan bersimbiosis dengan jamur
mikoriza tanah.
1.30
Embriologi Tumbuhan
Selama proses perkembangannya, bunga anggrek akan terputar sekitar 180
o
sehingga bunga saat mekar dalam posisi terbalik. Hasil proses pembalikan ini
terlihat jelas pada ovarium yang tampak terpuntir, atau dinamakan pula ovarium
yang resupinat. Anggrek memiliki tiga sepal dan tiga petal. Perhiasan bunga ini
biasanya berwarna cukup mencolok karena anggrek merupakan tumbuhan yang
umumnya dipolinasi oleh serangga. Salah satu dari ketiga petalnya membentuk
struktur yang berbeda dari kedua petal lainnya, termodifikasi menyerupai bibir
dinamakan labelum, yang berperan penting dalam proses polinasi (Gambar
1.18A). Labelum seringkali digunakan sebagai landasan bagi serangga yang
datang pada bunga anggrek tersebut. Pada beberapa jenis anggrek adakalanya
petal akan tersusun menyerupai lebah betina, misalnya pada Ophrys
tenthredinifera. Beberapa petal bahkan memiliki bentuk seperti antena dan
sayap lebah. Selain itu baunya pun menyerupai bau lebah betina sehingga lebah
jantan tertipu untuk mengawini bunga tersebut. Pada saat itulah lebah akan
memindahkan polen dari satu bunga anggrek ke bunga anggrek yang lain.
Gambar 1.18.
Bunga pada Orchidaceae.
A. Morfologi bunga. B. Kolumna/ginandria.
Jumlah stamen tereduksi hanya satu atau dua, dan stamen biasanya melebur
dengan stigma dan stilus membentuk struktur yang dinamakan kolumna atau
ginandria (Gambar 1.18B). Pada bagian ujung dari kolumna terdapat struktur
menyerupai paruh, dinamakan rostelum, yang memisahkan anthera dari stigma
fungsional. Stigma berupa lekukan yang lengket terdapat di bagian bawah dari
rostelum. Pada bagian ujung rostelum biasanya ditemukan suatu struktur serupa
BIOL4312/MODUL 1
1.31
tudung yang menutupi polinia. Tudung ini merupakan salah satu bentuk adaptasi
untuk mencegah polinasi sendiri.
Polen pada anggrek tidak memisah, tetapi membentuk suatu kelompok yang
dinamakan polinia. Terdapat sepasang polinia pada bagian ujung kolumna.
Kedua polinia dihubungkan oleh benang viscine yang menempel pada
kaudikula. Kaudikula akan melekat pada kolumna melalui viscidium yang agak
lengket (Gambar 1.19). Ketika serangga datang pada salah satu bunga anggrek,
viscidium ini akan menempel pada tubuh serangga. Pada saat serangga datang
pada bunga yang lain, polinia yang sudah menempel pada tubuh serangga akan
menempel pada stigma yang lengket dan terjadi polinasi. Setelah terjadi
polinasi, ovarium akan membentuk buah kapsula yang banyak mengandung biji.
Gambar 1.19.
Polinia dari Tumbuhan Orchidaceae.
4. Bunga Sikonium pada Tumbuhan Ficus
Sikonium merupakan perbungaan yang khas pada genus Ficus dari suku
tumbuhan Moraceae. Bunga pada perbungaan ini tumbuh pada reseptakel yang
membentuk hipantium menyerupai cawan tertutup dengan pori kecil (ostiol)
pada bagian ujung apeksnya (Gambar 1.20). Polinasi pada bunga ini dibantu
oleh serangga yang masuk ke dalam bunga melalui ostiol. Pada saat
pembentukan buah, yang dipicu dengan adanya polinasi dan fertilisasi pada
bunga-bunga betina, hipantium bunga sikonium ini akan membesar dan
berdaging sehingga terbentuk buah yang dinamakan buah hipantodium.
1.32
Embriologi Tumbuhan
Perbungaan sikonium terdiri atas sekelompok bunga jantan dan bunga
betina, yang masing-masing tidak memiliki perhiasan bunga. Bunga jantan
tersusun atas satu sampai lima stamen, sedangkan bunga betina tersusun atas
satu pistilum dengan stilus yang pendek atau panjang (Gambar 1.20). Tumbuhan
Ficus carica merupakan tumbuhan ginodioecious yang akan menghasilkan
perbungaan sikonium dengan jenis bunga betina dan sikonium dengan bunga
hermafrodit pada individu tumbuhan lainnya. Perbedaan terletak pada bunga
betina sikonium memiliki stilus yang panjang.
Gambar 1.20.
Perbungaan Sikonium pada Tumbuhan Ficus.
1)
Jelaskan apa yang dimaksud dengan bunga kleistogami!
2)
Jelaskan bagaimana bentuk bunga tumbuhan Lamiaceae sangat mendukung
terjadinya polinasi silang!
3)
Apa perbedaan pseudanthium yang dimiliki oleh bunga Asteraceae dengan
Euphorbiaceae?
4)
Jelaskan dengan tepat kekhasan yang dimiliki oleh bunga anggrek yang
berbeda dengan tumbuhan lainnya!
5)
Apa yang dimaksud dengan bunga sikonium?
LAT IH A N
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
BIOL4312/MODUL 1
1.33
Petunjuk Jawaban Latihan
Untuk menjawab soal-soal dalam latihan ini, anda harus mempelajari
kembali materi Kegiatan Belajar 3 tentang modifikasi bunga yang mencakup
bahasan tentang berikut ini.
1.
Bentuk adaptasi pada struktur bunga khususnya bunga kleistogami
2.
Struktur mahkota bunga pada tumbuhan suku Lamiaceae.
3.
Bunga Asteraceae dan bunga Euphorbia.
4.
Struktur bunga Orchidaceae.
5.
Bunga sikonium pada Ficus.
Struktur bunga menunjukkan adanya suatu bentuk adaptasi yang
diperlukan untuk menunjang keberhasilan proses polinasi pada bunga. Di
alam kita dapat menjumpai berbagai macam bunga dengan struktur
kompleks yang teradaptasi untuk satu jenis polinator tertentu sehingga
struktur bunga menjadi sangat terspesialisasi. Spesialisasi ini tidak hanya
menguntungkan untuk bunga saja, hewan penyerbuk pun akan
mendapatkan keuntungan, di antaranya berupa nektar atau polen.
Salah satu adaptasi tumbuhan terhadap kondisi lingkungannya dapat
dilihat dari kompleksitas struktur bunga yang dihasilkan. Pada beberapa
tumbuhan dapat dijumpai perbungaan yang penampilannya menyerupai
satu bunga dinamakan pseudanthium atau bunga tunggal palsu. Tipe bunga
ini misalnya ditemukan pada seluruh bunga dari suku Asteraceae dan
sebagian bunga dari suku Euphorbiaceae, terutama pada genus Euphorbia.
Bunga dari suku Orchidaceae memiliki kekhasan yang sukar dijumpai pada
bunga tumbuhan lainnya, yaitu dengan terputarnya bunga saat
perkembangan, terjadi penggabungan stamen dan pistilum, dan terdapat
polinia. Bunga pada tumbuhan Ficus dinamakan bunga sikonium, terdiri
atas sekelompok bunga jantan dan bunga betina yang berada di dalam ruang
tertutup karena adanya hipantium yang tumbuh membentuk cawan tertutup.
RA NG KUM AN
1.34
Embriologi Tumbuhan
1) Polinasi pada bunga tumbuhan Fabaceae umumnya berlangsung pada bunga
sendiri, atau melakukan polinasi sendiri. Hal tersebut didukung oleh ....
A.
mahkota bunga berbibir dua, anthera dan stigma menonjol ke luar dari
bunga
B.
bunga jantan dan bunga betina terdapat dalam hipantium yang tertutup
C.
stamen dan pistilum berada pada bagian korola yang tetap menutup
saat bunga dewasa/mekar
D.
bunga jantan dan betina terdapat dalam lunas
2) Bunga Oryza sativa dipolinasi oleh angin. Karakter yang mendukung
adanya polinasi seperti ini antara lain ditunjukkan oleh ....
A.
perhiasan bunga berwarna cukup mencolok
B.
bunga menghasilkan bau harum
C.
stigma berambut menyerupai bentuk sikat
D.
korola berbibir dua
3) Kombinasi penyusun perbungaan pada bunga Sonchus adalah ....
A.
bunga tengah dan bunga tepi merupakan bunga pita
B.
bunga tepi dan bunga tengah berbibir dua
C.
bunga tepi dan tengah berbentuk tabung
D.
bunga tepi berbentuk bunga pita dan bunga tengah berbentuk bunga
tabung
4) Perbungaan cyathium pada Euphorbiaceae adalah ....
A.
terdiri atas sekelompok bunga jantan dan bunga betina yang terdapat
dalam cawan tertutup
B.
terdiri atas satu bunga jantan yang dikelilingi oleh sekelompok bunga
betina
C.
terbagi menjadi bunga tepi yang steril dan bunga tengah yang fertil
D.
terdiri atas satu bunga betina yang dikelilingi oleh sekelompok bunga
jantan
5) Pada bunga anggrek dapat dijumpai adanya ginandria atau kolumna,
yaitu ....
A.
peleburan antara ovarium, stamen dan stigma
B.
peleburan antara stamen dengan stilus dan stigma
TES F ORM AT IF 3
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
BIOL4312/MODUL 1
1.35
C.
perputaran ovarium
D.
mahkota bunga yang terbentuk menyerupai bentuk bibir
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,
gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi Kegiatan Belajar 3.
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang belum
dikuasai.
Tingkat penguasaan =
Jumlah Jawaban yang Benar
100%
Jumlah Soal
1.36
Embriologi Tumbuhan
Kunci Jawaban Tes Formatif
Tes Formatif 1
1) A. Jawaban benar, tumbuhan hari panjang, hari pendek, dan netral.
B. Salah, karakter berdasarkan masa vegetatif dan reproduktif
C. Salah, hari terang, atau gelap bukan merupakan patokan terkait
lamanya penyinaran.
D. Salah, pembagian tumbuhan berdasarkan karakter fotosintesis
2) A. Salah, bunga sempurna belum tentu merupakan bunga lengkap
B. Jawaban benar, bunga hermafrodit.
C. Salah, bunga uniseksual hanya memiliki satu tipe alat
perkembangbiakan.
D. Salah, bunga pistilat = bunga betina bunga uniseksual.
3) A. Salah, bunga sempurna = dalam satu bunga terdapat alat
perkembangbiakan jantan dan betina
B. Salah, bunga lengkap artinya memiliki semua bagian bunga
C. Salah, tumbuhan monoceous memiliki bunga jantan dan bunga betina
dalam satu individu tumbuhan yang sama
D. Jawaban benar, dioecious.
4) A. Jawaban benar, aktinomorf.
B. Salah, kedua bunga memiliki banyak bidang bagi radial simetri
aktinomorf.
C. Salah, bunga tidak sempurna tidak terkait dengan simetri bunga.
D. Salah, lengkap atau tidaknya bunga tidak terkait dengan simetri bunga.
5) A. Salah, bunga epiginus memiliki ovarium di bawah perhiasan bunga
lainnya.
B. Jawaban benar, hipoginus.
C. Salah.
D. Salah.
Tes Formatif 2
1) A. Salah, tepal merupakan unit perhiasan bunga untuk perigonium (sepal
dan petal tidak dapat dibedakan), kaliks merupakan keseluruhan sepal
B. Salah, pistilum terbentuk setelah stamen.
C. Salah, petal terbentuk setelah sepal.
D. Jawaban benar, sepal – petal – stamen – pistilum.
Menunjukkan posisi ovarium relatif terhadap
bagian bunga yang lain.
BIOL4312/MODUL 1
1.37
2) A. Salah, pada petal jarang terdapat kloroplas.
B. Jawaban benar, kromoplas yang mengandung karoten.
C. Salah, klorofil hanya terdapat dalam kloroplas.
D. Salah, karoten ditemukan pada kromoplas.
3) A. Salah, jalan untuk pertumbuhan tabung polen ditunjukkan oleh stilus.
B. Jawaban benar, membantu perkecambahan polen.
C. Salah, stigma tidak terlibat dalam pemecahan anthera.
D. Salah, polinator tertarik datang pada bunga karena warna atau bau
bunga atau karena adanya nektar.
4) A. Salah, sepal pada berukuran kecil dan tidak mencolok.
B. Salah, petal pada Bougenvillea spectabilis berukuran kecil berwarna
putih.
C. Jawaban benar, brakhtea.
D. Salah, pediselus adalah tangkai bunga pada perbungaan.
5) A. Jawaban benar, dikhasium.
B. Salah.
C. Salah.
D. Salah.
Tes Formatif 3
1) A. Salah, karakter ini dimiliki oleh bunga Labiatae.
B. Salah, karakter ini menunjukkan karakter bunga syconium.
C. Jawaban benar, stamen dan pistilum berada pada bagian korola.
D. Salah, lunas merupakan bagian petal yang menyatu, berisi stamen dan
pistilum.
2) A. Salah, perhiasan bunga dengan warna mencolok umumnya dimiliki
oleh bunga yang dipolinasi oleh burung atau serangga
B. Salah, bunga yang menghasilkan bau harum dimiliki oleh bunga yang
dipolinasi oleh mamalia.
C. Jawaban benar, stigma berambut menyerupai bentuk sikat.
D. Salah, korola yang berkembang baik, berbentuk bibir umum dimiliki
oleh bunga yang dipolinasi oleh lebah.
3) A. Jawaban benar, bunga tengah dan tepi merupakan bunga pita.
B. Salah, karakter ini dimiliki oleh bunga Gerbera.
C. Salah, karakter ini dimiliki oleh bunga Gynura, atau Ageratum.
D. Salah, karakter ini dimiliki oleh bunga matahari.
Tipe bunga rasemosa
1.38
Embriologi Tumbuhan
4) A. Salah, bunga dengan karakter ini khas pada tumbuhan Ficus.
B. Salah, seharusnya satu bunga betina yang dikelilingi oleh banyak
bunga jantan.
C. Salah, karakter ini dimiliki oleh bunga suku Asteraceae
D. Jawaban benar, terdiri atas bunga yang dikelilingi oleh sekelompok
bunga jantan.
5) A. Salah, ovarium tidak turut melebur.
B. Jawaban benar, peleburan antara stamen dengan stilus dan stigma.
C. Salah, perputaran ovarium ovarium resupinat.
D. Salah, karakter ini menunjukkan karakter labelum.
BIOL4312/MODUL 1
1.39
Daftar Pustaka
Batygina, T.B. (2002). Embryology of Flowering Plants. Terminology and
Concepts. New Hampshire: Science Publishers Inc.
Bell, R.R. & A.R. Hemsley. (2000). Green Plants - Their Origins and Diversity.
2nd Ed. Cambridge: Cambridge University Press.
Esau, K. (1977). Plant Seed Anatomy. John Wiley & Son.
Fahn, A. (1990). Plant Anatomy. New York: Pergamon Press.
Glimn-Lacy, J. & P.B. Kaufman. (2006). Botany Illustrated – Introduction to
Plants, Major Groups, Flowering Plant Families. 2nd ed. New York:
Springer-Verlag.
Raghavan, V. (2000). Developmental Biology of Flowering Plants. Springer-
Verlag. New York, Berlin, Heidelberg.
Schooley, J. (1997). Introduction to Botany. Columbia: Delmar Publ.
Dostları ilə paylaş: |