Buku ajar Botani Umum FP-UTP Surakarta 2014[Type text]
Page 78
(theca), masing-masing ruang sari semula terdiri dari dua ruangan kecil
(loculus atau loculumentum).
c. Penghubung ruang sari (connectivum), bagian ini merupakan lanjutan dari
kepala sari (ruang sari) yang terdapat di kanan kiri dari penghubung ini.
Duduk dari benang sari dapat dibedakan dalam 3 macam :
a. Benang sari jelas duduk pada dasar bunga.
Tumbuhan dengan bunga yang bersifat demikian oleh De Candol le dinamakan
Thalamiflorae, misal jeruk (Citrus sp.).
b. Benang sari nampaknya seperti duduk diatas kelopak, yang sering dapat kita
lihat pada bunga yang perigin atau epigin tumbuhan demikian oleh De
Candolle dinamakan Calyciflorae, misal (Rosa hybrida Hort.).
c. Benang sari nampaknya duduk diatas tajuk bunga. Tumbuhan yang demikian
disebut Corolliflorae, antara lain anggota dari familia Boraginaceae, misal
buntut tikus (Heliotropium indicus L.).
Mengenai jumlah benang sari pada bunga dapat dibedakan dalam tiga golongan :
a. Benang sari banyak, yaitu jika dalam satu bunga terdapat lebih dari 20 benang
sari, seperti terdapat pada familia Myrtaceae, misal jambu biji (Psidium
guajava L.)
b. Jumlah benangsari lipat dua kali jumlah daun tajuknya. Dalam hal demikian
benangsari biasanya tersusun dalam dua lingkaran, jadi ada lingkaran luar dan
lingkaran dalam. Mengenai duduknya benangsari terhadap daun-daun tajuk
ada dua kemungkinan :
1. Diplostemon, yaitu benang-bebang sari dalam lingkaran luar duduk
berseling dengan daun-daun tajuk, misal pada kembang merak (Caesalpinia
pulcherrima Swartz.).
Buku ajar Botani Umum FP-UTP Surakarta 2014[Type text]
Page 79
2. Obdiplostemon, jika benang-benang sari pada lingkaran dalam jumlah yang
duduknya berseling dengan daun-daun tajuknya, misal pada bunga
geranium (Pelargonium odoratissimmum Hort.).
c. Benangsari sama banykanya dengan daun tajuk atau kurang, maka dalam hal
ini duduknya benangsari dapat :
1. episepal, artinya berhadapan dengan daun-daun kelopak, yang berarti pula
berseling dengan daun-daun tajuk.
2. epipetal, artinya berhadapan dengan daun-daun tajuk, jadi berseling
dengan daun-daun kelopak.
Berdasarkan pada panjang pendeknya benangsari yang terdapat pada suatu
bunga, maka dapat dibedakan :
a. Benangsari panjang dua (didynamus), jika dalam satu bunga terdapat
misalnya empat benang sari dan dari empat benangsari itu yang dua panjang
sedang dua lainnya pendek. Terdapat pada familia Labiatae, misal kemangi
(Ocimum basilicum L.).
b. Benangsari panjang empat (tetradynamus), jika misalnya dalam satu bunga
terdapat enam benangsari dan dari enam benangsari itu yang empat panjang,
yang dua lainnya pendek, misal pada bunga lobak (Raphanus sativus L.).
Perlekatan benangsari
Umumya benangsari terpisah dari putik, tetapi ada pula kalanya benangsari
berlekatan menjadi satu dengan putik, membentuk suatu badan yang dinamakan
ginostenium. Perlekatan benangsari dengan putik menjadi ginostemium
merupakan sifat yang amat karakteristik untuk anggrek pada umumnya
(Orchidaceae)
Buku ajar Botani Umum FP-UTP Surakarta 2014[Type text]
Page 80
Tangkai Sari (Filamentum)
Berdasarkan pada jumlahnya kelompok perlekatan benang-benang sari, maka
dapat dibedakan :
a.
Benangsari berbekas satu atau benangsari dalam satu tungkal (monadelphus),
yaitu jika semua tangkai sari pada suatu bunga berlekatan menjadi satu
merupakan suatu berkas yang tengahnya berongga dan hanya bagian ujung
dari tangkai sari yang mendukung kepala sari saja yang masih bebas satu sama
lain , misal pada bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis L.).
b.
Benangsari berbekas dua atau benangsari dalam dua tukal (diadelfbh), jika
semua tangkai sari berbagai menjadi dua kelompok dengan tangkai yang
berlekatan dalam masing-masing kelompok. Jumlah tangkai sari dengan
masing-masing kelompok tidak perlu sama, misal pada familia Papilionaceae,
dimana dalam setiap bunga terdapat 10 benagsari yang tersusun dalam 2
berkas, yang satu terdiri dari 9 tangkai sari, sedang berkas yang lain hanya
terisi dari 1 tangkai sari saja.
c.
Benang sari berbekas banyak atau benang sari dalam banyak tukal
(poliadelphus), yaitu jika dalam satu bunga yang mempunyai banyak benang
sari tangkai sarinya tersusun menjadi beberapa kelompok atau berkas, misal
pada bunga randu (Ceiba petandra Gaert.) dimana dalam satu bunga terdapat
5 berkas benangsari dengan tangkai-tangkainya yang berlekatan didalam
masing-masing berkas.
Kepala sari (anthera)
Duduknya kepala sari pada tangkainya dapat bermacam-macam :
a. tegak (Innatus atau basifixus), yaitu jika kepala sari dengan tangkainya
memperlihatkan batas yang jelas dan kepala sari bersambungan pada
pangkalnya dengan tangkai sari dan sambungan ini tidak memberikan
kemungkinan gerakan dari kepala sari.
Dostları ilə paylaş: |