Microsoft Word Pedoman Penatalaksanaan Tb Isi Buku doc



Yüklə 407,86 Kb.
Pdf görüntüsü
səhifə12/15
tarix01.11.2017
ölçüsü407,86 Kb.
#7685
1   ...   7   8   9   10   11   12   13   14   15

__________________________________________________________ 

36

 

        Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan 

                         

  

                                Tuberkulosis di Indonesia

 



 

TB Paru kasus lalai berobat 

Penderita TB paru kasus lalai berobat, akan dimulai 

pengobatan kembali sesuai dengan kriteria sebagai berikut : 

-

 



Penderita yang menghentikan pengobatannya < 2 

minggu, pengobatan OAT dilanjutkan sesuai jadual 

-

 

Penderita menghentikan pengobatannya 



≥ 2 minggu 

1)

 



Berobat 

≥ 4 bulan , BTA negatif dan klinik

radiologik negatif, pengobatan OAT STOP 

2)

 



Berobat > 4 bulan, BTA positif : pengobatan 

dimulai dari awal dengan paduan obat yang lebih 

kuat dan jangka waktu pengobatan yang lebih lama 

3)

 



Berobat < 4  bulan, BTA positif : pengobatan 

dimulai dari awal dengan paduan obat yang sama 

4)

 

Berobat < 4 bulan , berhenti berobat > 1 bulan , 



BTA negatif, akan tetapi klinik dan atau radiologik 

positif : pengobatan dimulai dari awal dengan 

paduan obat yang sama 

5)

 



Berobat < 4 bulan, BTA negatif, berhenti berobat 

2-4 minggu pengobatan diteruskan kembali sesuai 

jadual. 

 



 

TB Paru kasus kronik 

-

 



Pengobatan TB paru kasus kronik, jika belum ada hasil 

uji resistensi, berikan RHZES.  Jika telah ada hasil uji 

resistensi, sesuaikan dengan hasil uji resistensi 

(minimal terdapat 2 macam OAT yang masih sensitif 

dengan H tetap diberikan walaupun resisten)

 

ditambah 



dengan obat lain seperti kuinolon, betalaktam, 

makrolid 

-

 

Jika tidak mampu dapat diberikan INH seumur hidup 



-

 

Pertimbangkan pembedahan untuk meningkatkan 



kemungkinan penyembuhan  

-

 



Kasus TB paru kronik perlu dirujuk ke ahli paru 

 

Catatan : TB diluar paru lihat TB dalam keadaan khusus 



 

 


__________________________________________________________ 

              Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan 

 

37

 

              Tuberkulosis di Indonesia 

 

 



 

Penatalaksanaan TB paru di Rumah Sakit/ Klinik Praktek Dokter 

 

 



 

 

 



 

 

 



 

 

 



 

 

 



 

 

 



 

 

 

 

C. 

PENGOBATAN SUPORTIF / SIMPTOMATIK 

 

Pengobatan yang diberikan kepada penderita TB perlu 

diperhatikan keadaan klinisnya. Bila keadaan klinis baik dan tidak 

ada indikasi rawat, dapat rawat jalan. Selain OAT kadang perlu 

pengobatan tambahan atau suportif/simtomatik untuk 

meningkatkan daya tahan tubuh atau mengatasi gejala/keluhan. 

1. 

Penderita rawat jalan 



a.

 

Makan makanan yang bergizi, bila dianggap perlu 



dapat diberikan vitamin tambahan (pada prinsipnya 

tidak ada larangan makanan untuk penderita 

tuberkulosis, kecuali untuk penyakit komorbidnya) 

Program P2 TB 

→  Evaluasi/ Follow -up → 

sepenuhnya Program 

- Paduan obat: Program/ WHO 

  

- Obat  gratis 



(+) Evaluasi Lab., 

foto toraks, penderita 

bayar sendiri 

Pengobatan Individual, disertai evaluasi / follow-

up  



 



Paduan Obat , Pedoman PDPI 

(rekomendasi WHO) 

 

Obat & Evaluasi bayar sendiri 




__________________________________________________________ 

38

 

        Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan 

                         

  

                                Tuberkulosis di Indonesia

 

b.



 

Bila demam dapat diberikan obat penurun 

panas/demam 

c.

 



Bila perlu dapat diberikan obat untuk mengatasi gejala 

batuk, sesak napas atau keluhan lain. 

 

2.  


Penderita rawat inap 

a.

 



Indikasi rawat inap : 

TB paru disertai keadaan/komplikasi sbb : 

-

 

Batuk darah 



(profus) 

-

 



Keadaan umum buruk 

-

 



Pneumotoraks 

-

 



Empiema 

-

 



Efusi pleura masif / bilateral 

-

 



Sesak napas berat  (bukan karena efusi pleura) 

              

TB di luar paru  yang mengancam jiwa :  

-

 



TB paru milier 

-

 



Meningitis TB 

 

b.



 

Pengobatan suportif / simtomatik yang diberikan 

sesuai dengan keadaan klinis dan indikasi rawat 

 

D. 



TERAPI  PEMBEDAHAN 

 

lndikasi operasi 

1.    Indikasi mutlak 

a.    Semua penderita yang telah mendapat OAT adekuat 

tetapi dahak tetap positif 

b. 

Penderita batuk darah yang masif tidak dapat diatasi 



dengan cara konservatif 

c. 


Penderita dengan fistula bronkopleura dan empiema 

yang tidak dapat diatasi secara konservatif 

 

2.    lndikasi relatif 



a.  

Penderita dengan dahak negatif dengan batuk darah 

berulang 

b.    Kerusakan satu paru atau lobus dengan keluhan 




Yüklə 407,86 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   7   8   9   10   11   12   13   14   15




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə