__________________________________________________________
Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan
27
Tuberkulosis di Indonesia
Gambar... Skema alur diagnosis TB paru pada orang dewasa
(Alternatif 2)
TB paru
BTA (+)
TB Paru
BTA (-)
Meragukan
Penyakit paru
lain
Sputum BTA
Ronsen toraks
Gejala Klinis +
PF
Foto lama
ada
Foto lama
tidak ada
Menetap
Perburukan
Terapi
Eksjuventies
Untuk TB
Evaluasi Ronsen
toraks 1-2 bulan
Bekas TB
TB Paru
(bila penyakit paru lain
telah tersingkirkan)
+
-
+
-
Perburukan
Perbaikan
Bukan TB
TB Paru
TB paru
BTA (+)
TB Paru
BTA (-)
Meragukan
Penyakit paru
lain
Sputum BTA
Ronsen toraks
Gejala Klinis +
PF
Foto lama
ada
Foto lama
tidak ada
Menetap
Perburukan
Terapi
Eksjuventies
Untuk TB
Evaluasi Ronsen
toraks 1-2 bulan
Bekas TB
TB Paru
(bila penyakit paru lain
telah tersingkirkan)
+
-
+
-
Perburukan
Perbaikan
Bukan TB
TB Paru
__________________________________________________________
28
Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan
Tuberkulosis di Indonesia
BAB VI
PENGOBATAN TUBERKULOSIS
Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif (2-3
bulan) dan fase lanjutan 4 atau 7 bulan. Paduan obat yang digunakan
terdiri dari paduan obat utama dan tambahan.
A.
OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT)
Obat yang dipakai:
1.
Jenis obat utama
(lini 1)
yang digunakan adalah:
•
Rifampisin
•
INH
•
Pirazinamid
•
Streptomisin
•
Etambutol
2. Kombinasi dosis tetap (Fixed dose combination)
Kombinasi dosis tetap ini terdiri dari :
•
Empat obat antituberkulosis dalam satu tablet, yaitu
rifampisin 150 mg, isoniazid 75 mg, pirazinamid 400
mg dan etambutol 275 mg dan
•
Tiga obat antituberkulosis dalam satu tablet, yaitu
rifampisin 150 mg, isoniazid 75 mg dan pirazinamid.
400 mg
3. Jenis obat tambahan lainnya
(lini 2)
•
Kanamisin
•
Kuinolon
•
Obat lain masih dalam penelitian ; makrolid,
amoksilin + asam klavulanat
•
Derivat rifampisin dan INH
Dosis OAT
•
Rifampisin . 10 mg/ kg BB, maksimal 600mg 2-3X/ minggu
atau
BB > 60 kg : 600 mg
BB 40-60 kg
: 450 mg
__________________________________________________________
Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan
29
Tuberkulosis di Indonesia
BB < 40 kg : 300 mg
Dosis intermiten 600 mg / kali
•
INH 5 mg/kg BB, maksimal 300mg, 10 mg
/kg BB 3 X
seminggu, 15 mg/kg BB 2 X semingggu atau 300 mg/hari
untuk dewasa. lntermiten : 600 mg / kali
•
Pirazinamid : fase intensif 25 mg/kg BB, 35 mg/kg BB 3 X
semingggu,
50 mg /kg BB 2 X semingggu atau :
BB > 60 kg : 1500 mg
BB 40-60 kg
: 1 000 mg
BB < 40 kg : 750 mg
•
Etambutol : fase intensif 20mg /kg BB, fase lanjutan 15 mg
/kg BB, 30mg/kg BB 3X seminggu, 45 mg/kg BB 2 X
seminggu atau :
BB >60kg : 1500 mg
BB 40 -60 kg
: 1000 mg
BB < 40 kg
: 750 mg
Dosis intermiten 40 mg/ kgBB/ kali
•
Streptomisin:15mg/kgBB atau
BB >60kg : 1000mg
BB 40 - 60 kg : 750 mg
BB < 40 kg
: sesuai BB
•
Kombinasi dosis tetap
Rekomendasi WHO 1999 untuk kombinasi dosis tetap,
penderita hanya minum obat 3-4 tablet sehari selama fase
intensif, sedangkan fase lanjutan dapat menggunakan
kombinasi dosis 2 obat antituberkulosis seperti yang selama
ini telah digunakan sesuai dengan pedoman pengobatan.
Pada kasus yang mendapat obat kombinasi dosis tetap
tersebut, bila mengalami efek samping serius harus dirujuk
ke rumah sakit / fasiliti yang mampu menanganinya.
Efek Samping OAT :
Sebagian besar penderita TB dapat menyelesaikan
pengobatan tanpa efek samping. Namun sebagian kecil dapat
mengalami efek samping, oleh karena itu pemantauan