Perkumpulan endokrinologi I n d o n e s I a


| Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 – 2015



Yüklə 0,63 Mb.
Pdf görüntüsü
səhifə14/26
tarix01.11.2017
ölçüsü0,63 Mb.
#7681
1   ...   10   11   12   13   14   15   16   17   ...   26

36 |

Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 – 2015

Insulin analog kerja ultra panjang (Ultra Long-Acting)

Degludec

(Tresiba®)*

30-60


menit

Hampir tanpa

puncak

Sampai


48 jam

Insulin manusia campuran (Human Premixed)

70/30 Humulin®

(70% NPH, 30%

reguler)

70/30 Mixtard®

(70% NPH, 30%

reguler)

30-60


menit

3–12 jam



Insulin analog campuran (Human Premixed)

75/25


Humalogmix®

(75% protamin

lispro, 25%

lispro)


70/30 Novomix®

(70% protamine

aspart, 30%

aspart)


50/50 Premix

12-30


menit

1-4 jam


NPH:neutral  protamine  Hagedorn;  NPL:neutral  protamine  lispro.

Nama obat disesuaikan dengan yang tersedia di Indonesia.

*Belum tersedia di Indonesia

Dasar pemikiran terapi insulin:

§

 



Sekresi  insulin  fisiologis  terdiri  dari  sekresi

basal  dan  sekresi  prandial.  Terapi  insulin

diupayakan mampu menyerupai pola sekresi

insulin yang fisiologis

§

 

Defisiensi  insulin  mungkin  berupa  defisiensi



insulin basal, insulin prandial atau keduanya.

Defisiensi  insulin  basal  menyebabkan

timbulnya  hiperglikemia  pada  keadaan

puasa,  sedangkan  defisiensi  insulin  prandial

akan  menimbulkan  hiperglikemia  setelah

makan



Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 – 2015

| 37

§

 



Terapi  insulin  untuk  substitusi  ditujukan

untuk melakukan koreksi terhadap defisiensi

yang terjadi.

§

 



Sasaran pertama terapi hiperglikemia adalah

mengendalikan  glukosa  darah  basal  (puasa,

sebelum  makan).  Hal  ini  dapat  dicapai

dengan  terapi  oral  maupun  insulin.  Insulin

yang  dipergunakan  untuk  mencapai  sasaran

glukosa  darah  basal  adalah  insulin  basal

(insulin kerja sedang atau panjang)

§

 



Penyesuaian dosis insulin basal untuk pasien

rawat  jalan  dapat  dilakukan  dengan

menambah  2-4  unit  setiap  3-4  hari  bila

sasaran terapi belum tercapai.

§

 

Apabila sasaran glukosa darah basal (puasa)



telah  tercapai,  sedangkan  HbA1c  belum

mencapai

target,

maka


dilakukan

pengendalian  glukosa  darah  prandial  (meal-



related).  Insulin  yang  dipergunakan  untuk

mencapai  sasaran  glukosa  darah  prandial

adalah insulin kerja cepat (rapid acting) yang

disuntikan  5-10  menit  sebelum  makan  atau

insulin  kerja  pendek  (short  acting)  yang

disuntikkan 30 menit sebelum makan.

§

 

Insulin  basal  juga  dapat  dikombinasikan



dengan  obat  antihiperglikemia  oral  untuk

menurunkan  glukosa  darah  prandial  seperti

golongan obat peningkat sekresi insulin kerja

pendek  (golongan  glinid),  atau  penghambat

penyerapan  karbohidrat  dari  lumen  usus

(acarbose),  atau  metformin  (golongan

biguanid)

§

 



Terapi  insulin  tunggal  atau  kombinasi

disesuaikan  dengan  kebutuhan  pasien  dan

respons  individu,  yang  dinilai  dari  hasil

pemeriksaan kadar glukosa darah harian.




38 |

Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 – 2015

Cara penyuntikan insulin:

§

 



Insulin umumnya diberikan dengan suntikan

di bawah kulit (subkutan), dengan arah alat

suntik  tegak  lurus  terhadap  cubitan

permukaan kulit

§

 

Pada



keadaan

khusus


diberikan

intramuskular atau drip

§

 

Insulin



campuran

(mixed

insulin)

merupakan  kombinasi  antara  insulin  kerja

pendek dan insulin kerja menengah, dengan

perbandingan  dosis  yang  tertentu,  namun

bila tidak terdapat sediaan insulin campuran

tersebut  atau  diperlukan  perbandingan

dosis

yang


lain,

dapat


dilakukan

pencampuran  sendiri  antara  kedua  jenis

insulin tersebut.

§

 



Lokasi  penyuntikan,  cara  penyuntikan

maupun cara insulin harus dilakukan dengan

benar,  demikian  pula  mengenai  rotasi

tempat suntik.

§

 

Penyuntikan  insulin  dengan  menggunakan



semprit  insulin  dan  jarumnya  sebaiknya

hanya dipergunakan sekali, meskipun dapat

dipakai  2-3  kali  oleh  penyandang  diabetes

yang  sama,  sejauh  sterilitas  penyimpanan

terjamin.  Penyuntikan  insulin  dengan

menggunakan pen, perlu penggantian jarum

suntik  setiap  kali  dipakai,  meskipun  dapat

dipakai  2-3  kali  oleh  penyandang  diabetes

yang sama asal sterilitas dapat dijaga.

§

 



Kesesuaian  konsentrasi  insulin  dalam

kemasan  (jumlah  unit/mL)  dengan  semprit

yang  dipakai  (jumlah  unit/mL  dari  semprit)

harus diperhatikan, dan dianjurkan memakai

konsentrasi  yang  tetap.  Saat  ini  yang

tersedia hanya U100 (artinya 100 unit/ml).




Yüklə 0,63 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   10   11   12   13   14   15   16   17   ...   26




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə