Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 – 2015
| 29
§
Tiazolidindion (TZD).
Tiazolidindion merupakan agonis dari
Peroxisome
Proliferator
Activated
Receptor Gamma (PPAR-gamma), suatu
reseptor inti yang terdapat antara lain
di sel otot, lemak, dan hati. Golongan
ini mempunyai efek menurunkan
resistensi insulin dengan meningkatkan
jumlah protein pengangkut glukosa,
sehingga
meningkatkan
ambilan
glukosa
di
jaringan
perifer.
Tiazolidindion meningkatkan retensi
cairan
tubuh
sehingga
dikontraindikasikan
pada
pasien
dengan gagal jantung (NYHA FC III-IV)
karena
dapat
memperberat
edema/retensi cairan. Hati-hati pada
gangguan faal hati, dan bila diberikan
perlu pemantauan faal hati secara
berkala. Obat yang masuk dalam
golongan ini adalah Pioglitazone.
c. Penghambat Absorpsi Glukosa di saluran
pencernaan:
Penghambat Alfa Glukosidase.
Obat ini bekerja dengan memperlambat
absorbsi glukosa dalam usus halus,
sehingga mempunyai efek menurunkan
kadar glukosa darah sesudah makan.
Penghambat
glukosidase
alfa
tidak
digunakan
pada
keadaan:
GFR≤30ml/min/1,73 m
2
, gangguan faal hati
yang berat,
irritable bowel syndrome. Efek
samping yang mungkin terjadi berupa
bloating (penumpukan gas dalam usus)
sehingga sering menimbulkan flatus. Guna
mengurangi efek samping pada awalnya
30 |
Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 – 2015
diberikan dengan dosis kecil. Contoh obat
golongan ini adalah Acarbose.
d. Penghambat DPP-IV (Dipeptidyl Peptidase-
IV)
Obat
golongan
penghambat
DPP-IV
menghambat kerja enzim DPP-IV sehingga
GLP-1 (
Glucose Like Peptide-1)
tetap dalam
konsentrasi yang tinggi dalam bentuk aktif.
Aktivitas GLP-1 untuk meningkatkan sekresi
insulin dan menekan sekresi glukagon
bergantung kadar glukosa darah (glucose
dependent). Contoh obat golongan ini
adalah Sitagliptin dan Linagliptin.
e. Penghambat SGLT-2 (Sodium Glucose Co-
transporter 2)
Obat
golongan
penghambat
SGLT-2
merupakan obat antidiabetes oral jenis baru
yang menghambat
penyerapan kembali
glukosa di tubuli distal ginjal dengan cara
menghambat kinerja transporter glukosa
SGLT-2. Obat yang termasuk golongan ini
antara lain: Canagliflozin, Empagliflozin,
Dapagliflozin, Ipragliflozin. Dapagliflozin
baru saja mendapat approvable letter dari
Badan POM RI pada bulan Mei 2015.