SNI 19-6724-2002
2 dari 90
GDOP =
geometrical
DOP (posisi-3D dan waktu);
PDOP =
positional
DOP (posisi-3D);
HDOP =
horizontal
DOP (posisi horizontal);
VDOP =
vertical
DOP (tinggi);
TDOP =
time
DOP (waktu).
2.5
elips kesalahan absolut
elips yang menggambarkan daerah kepercayaan (
confidence
region
) dari ketelitian koordinat
suatu titik
CATATAN
1. elips kesalahan absolut dinamakan juga elips kesalahan titik;
2. bentuk dan ukuran elips kesalahan absolut dihitung berdasarkan matriks kovariansi dari koordinat
titik yang bersangkutan;
3. dalam hitung perataan suatu jaring kerangka, indikator kualitas yang formal seperti elips
kesalahan titik ini, umumnya hanya akan dihitung apabila uji-uji statistik telah sukses dilalui;
4. dalam suatu perataan jaring bebas (terkendala minimal), maka besar, bentuk, dan orientasi elips
kesalahan absolut akan terpengaruh oleh lokasi titik datum dalam jaringan.
2.6
elips kesalahan relatif
elips yang menggambarkan daerah kepercayaan (
confidence region
) dari ketelitian koordinat
suatu titik relatif terhadap titik lainnya
CATATAN
1. elips kesalahan relatif dinamakan juga elips kesalahan garis;
2. bentuk dan ukuran elips kesalahan relatif dihitung berdasarkan matriks kovariansi dari koordinat
relatif suatu titik terhadap titik lainnya;
3. dalam suatu hitung perataan jaring bebas (terkendala minimal), besar, bentuk, dan orientasi elips
kesalahan relatif tidak akan terpengaruh oleh lokasi titik datum dalam jaringan;
4. elips kesalahan relatif baik digunakan untuk mengecek kualitas data ukuran
baseline
antar dua
titik pengamatan.
2.7
garis basis (baseline)
vektor koordinat relatif tiga dimensi (dX,dY,dZ) antar dua titik pengamatan
SNI 19-6724-2002
3 dari 90
2.8
garis basis trivial
garis basis
(baseline)
yang dapat diturunkan (kombinasi linear) dari garis-garis basis
lainnya
dari satu sesi pengamatan
2.9
garis basis non-trivial
garis basis bukan
trivial
(garis basis bebas)
CATATAN
Seandainya ada
n
receiver yang beroperasi secara simultan pada satu sesi
pengamatan maka hanya ada (
n
-1) garis basis
bebas yang boleh digunakan untuk perataan jaringan
2.10
GPS (Global Positioning System)
sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat
yang didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi serta informasi
mengenai waktu, secara kontinu di seluruh dunia kepada banyak orang secara simultan
tanpa bergantung pada waktu dan cuaca
CATATAN
1. nama formalnya adalah NAVSTAR GPS, kependekan dari "
Navigation Satellite Timing and
Ranging Global Positioning System
”;
2. satelit GPS yang pertama diluncurkan pada tahun 1978, dan secara totalitas sistem dinyatakan
operasional pada tahun 1994.
2.11
hitung perataan kuadrat terkecil (least squares adjustment)
hitung perataan (
adjustment
) yang berbasiskan pada minimalisasi jumlah kuadrat dari
residual pengamatan
2.12
ITRS (International Terrestrial Reference System)
sistem referensi koordinat global CTS yang didefinisikan, direalisasikan dan dipantau oleh
IERS (
International Earth Orientation System
)
2.13
ITRF (International Terrestrial Reference Frame)
kerangka referensi koordinat global yang merupakan realisasi dari ITRS
Keterangan
1. ITRF direpresentasikan dengan koordinat dan kecepatan dari sejumlah titik yang tersebar di
SNI 19-6724-2002
4 dari 90
seluruh permukaan bumi, dengan menggunakan metode-metode pengamatan VLBI, LLR, GPS,
SLR, dan DORIS ;
2. jaring kerangka ITRF dipublikasikan setiap tahunnya oleh IERS, dan diberi nama ITRF-yy, dalam
hal ini yy menunjukkan tahun terakhir dari data yang digunakan untuk menentukan kerangka
tersebut, misalnya ITRF94 adalah kerangka koordinat dan kecepatan yang dihitung pada tahun
1995 dengan menggunakan semua data IERS sampai akhir 1994.
2.14
jaring kontrol horizontal
sekumpulan titik kontrol horizontal yang satu sama lainnya dikaitkan dengan data ukuran
jarak dan/atau sudut, dan koordinatnya ditentukan dengan metode pengukuran/pengamatan
tertentu dalam suatu sistem referensi koordinat horizontal tertentu
2.15
kelas jaringan
atribut yang
mengkarakteristikan ketelitian internal (tingkat presisi) dari jaringan, yang pada
prinsipnya bergantung pada tiga faktor utama, yaitu kualitas data, geometri jaringan, serta
metode pengolahan data
CATATAN
Kelas dinilai melalui analisis ketelitian hasil proses perataan terkendala minimal.
2.16
kerangka referensi koordinat
realisasi praktis dari sistem referensi koordinat sehingga sistem tersebut dapat digunakan
untuk pendeskripsian secara kuantitatif posisi dan pergerakan titik-titik, baik di permukaan
bumi (kerangka terestris) maupun di luar bumi (kerangka selestial atau ekstra-terestris)
KETERANGAN
Kerangka referensi biasanya direalisasikan dengan melakukan pengamatan-
pengamatan geodetik, dan umumnya direpresentasikan dengan menggunakan suatu set koordinat
dari sekumpulan titik maupun objek (seperti bintang dan kuasar).
2.17
metode poligon
metode penentuan posisi dua dimensi secara terestris dari rangkaian titik-titik yang
membentuk poligon, yang koordinat titik-titik (X,Y) atau (E,N), ditentukan berdasarkan
pengamatatan sudut-sudut horizontal di titik-titik poligon serta jarak horizontal antar titik yang
berdampingan
2.18
metode pseudo-kinematik
metode survei GPS yang pengamatan di suatu titik dilakukan dua kali secara singkat (5