Tabel 11 Spesifikasi teknis metode dan strategi pengamatan jaring titik kontrol geodetik Orde-00 s/d Orde-4(GPS)
Orde
jaringan
00 0 1 2 3
4
(GPS)
Metode pengamatan
GPS kontinu
survei GPS
survei GPS
survei GPS
survei GPS
survei GPS
Lama pengamatan per sesi
(minimum)
kontinu
24 jam
6 jam
2 jam
1 jam
0.25 jam
Data pengamatan utama untuk
penentuan posisi
fase dua
frekuensi
fase dua
frekuensi
fase dua
frekuensi
fase dua
frekuensi
fase satu
frekuensi
fase satu
frekuensi
Moda pengamatan
Jaring tetap
jaring
jaring
Jaring
jaring
radial
Pengamatan independen
di setiap titik
- setidaknya 3 kali
(% dari jumlah titik)
100% 50% 40% 20% 10% -
- setidaknya 2 kali
(% dari jumlah titik)
100% 100% 100% 100% 100% -
Interval
data
pengamatan
(detik)
30 30 30 15 15 15
Jumlah satelit minimum
tidak ada
4 satelit
Nilai PDOP yang diperlukan
tidak ada
lebih kecil dari 10
Elevasi satelit minimum
15
0
Pengamatan data meteorologist
ya
ya
ya
Tidak
tidak
tidak
SNI
19-
6724
-2002
20 d
a
ri 9
0
SNI 19-6724-2002
21 dari 90
Tabel 12 Spesifikasi teknis metode dan strategi pengamatan
jaring titik kontrol geodetik Orde-4 (poligon)
Orde – 4 (Poligon)
Selisih bacaan B dan LB dalam pengukuran
sudut
≤
10"
Jumlah seri pengamatan suatu sudut
(minimum)
2 seri
Selisih ukuran sudut antar sesi
≤
5"
Pengecekan kesalahan kolimasi
sebelum pengamatan
Jumlah pembacaan untuk satu ukuran jarak
(minimum)
5 kali
Sudut jurusan (minimal)
di awal dan akhir jaringan
Teknik pengadaan sudut jurusan
pengamatan matahari
atau dari 2 titik GPS
5.8
Metode dan strategi pengolahan data
Untuk pengadaan jaring titik kontrol orde-00 sampai dengan orde-4 (GPS) yang berbasiskan
pada pengamatan satelit GPS, spesifikasi teknis untuk metode dan strategi pengolahan data
yang sebaiknya digunakan diberikan pada Tabel 13 Untuk pengadaan jaring titik kontrol
orde-4 yang berbasiskan pada pengukuran poligon, spesifikasi teknis yang terkait dengan
pengolahan datanya diberikan pada Tabel 14.
Berkaitan dengan pengolahan data survei GPS, di samping spesifikasi yang diberikan pada
Tabel 5.9, ada beberapa hal yang juga perlu dispesifikasikan yaitu:
1. seluruh
data
pengamatan GPS di konversi ke
rinex
(
receiver independent exchange
format
) ;
2. untuk pengolahan baseline GPS, perangkat lunak yang digunakan
sebaiknya
disesuaikan dengan penerima GPS yang digunakan;
3. dalam pengolahan baseline GPS, koordinat dari titik referensi yang digunakan untuk
penentuan vektor baseline tidak boleh berasal dari hasil penentuan posisi secara absolut;
4. untuk pengolahan data survei GPS untuk pengadaan jaringan orde-1 s.d. orde-4 (GPS),
perangkat lunak untuk perataan jaring (bebas maupun terikat) boleh tidak sama dengan
perangkat lunak yang digunakan untuk pengolahan
baseline;
Tabel 13 Spesifikasi teknis metode dan strategi pengolahan data jaring titik kontrol Orde-00 s/d Orde-3 dan Orde-4(GPS)
Orde
Jaringan
00
0
1
2
3
4
(GPS)
Tipe perangkat
lunak yang
digunakan
Ilmiah ilmiah ilmiah komersil
komersil
komersil
Tipe orbit satelit
yang digunakan
Precise
(
IGS
)
Precise
(
IGS
)
Precise
(
IGS
)
broadcast broadcast broadcast
Ambiguitas fase
Float float fixed fixed fixed fixed
Eliminasi kesa-
lahan dan bias
differencing
+ estimasi
differencing
+
estimasi
differencing
+
estimasi
differencing differencing differencing
Tahapan
penentuan
koordinat
pengolahan
multi-baseline,
penentuan
koordinat
pengolahan
baseline,
perataan jaring bebas,
perataan jaring terikat
pengolahan
baseline
Mekanisme
kontrol kualitas
uji-uji statistik terhadap parameter ketelitian koordinat
serta terhadap panjang
baseline
yang diukur lebih dari
satu kali (
common baselines
)
22 d
a
ri 9
0
SNI
19-
6724
-2002